Anatomi dan Fungsi Regio Vertebra Lumbal Pada Kolumna Vertebralis
Anatomi dan Fungsi Regio Vertebra Lumbal Pada Kolumna Vertebralis |
Anatomi dan Fungsi Regio Vertebra Lumbal Pada Kolumna Vertebralis
Pada tulang vertebra lumbal terdiri atas L1 sampai L5 dan L5 – S1 di mana menerima gaya dan stress mekanikal paling besar sepanjang vertebra dan yang paling besar menerima beban atau berat tubuh. Vertebra lumbalis terdiri atas 5 ruas tulang dengan 5 pasang facets joints yang disebut juga dengan apophyseal atau zygoapohyseal joint. Susunan anatomi dan fungsi dari regio tulang vertebra lumbal adalah sebagai berikut ini :
Thoracolumbal Junction
Adalah daerah perbatasan fungsi dari lumbar dengan spine di mana th12 arah superior facet geraknya terbatas, sedangkan arah inferior facet di bidang sagital gerakan utamanya flexion-extension luas. Pada gerak lumbal spine memaksa th12 hingga Th10 mengikutinya.
Lumbal Spine
Vertebra lumbalis bentuknya lebih tebal dan besar membentuk kurva lordosis dengan puncak L3sebesar 2–4 cm, beban yang diterima sangat besar dalam bentuk kompresi ataupun gerakan.
Facet, diskus, ligament dan otot disamping corpus itu sendiri yang menentukan stabilitas dan gerakannya.
Karena arah permukaan facet joint cenderung dalam posisi bidang sagital sehingga pada regio lumbal menghasilkan dominan gerak yang luas yaitu fleksi - ekstensi lumbal.
Lumbosacral Joint
L5-S1 adalah daerah yang menerima kompresi yang berat mengingat lumbal mempunyai gerak yang luas sementara sacrum rigid (kaku). Akibatnya berat badan paling besar diterima regio lumbal dan yang menerima beban gerakan lumbosacal joint.
Diskus Intervertebralis
Diskus intervertebralis berada diantara dua corpus yang merupakan fibrocartilago compleks yang membentuk articulasio antara corpus vertebra, atau sering dikenal dengan symphisis joint.
Diskus intervertebralis memberikan kontribusi sekitar ¼ dari tinggi spine pada orang dewasa. Diskus juga dapat memungkinkan gerak yang luas pada vertebra. Setiap diskus terdiri atas 2 komponen yaitu:
- Nukleus Pulposus mengandung 90% air dan merupakan substansia gelatinosa yang berbentuk jelly transparan sisanya adalah berupa collagen dan proteoglycans yang merupakan unsurunsur khusus yang bersifat mengikat atau menarik air.
Karena nukleus pulposus mempunyai kandungan cairan yang sangat tinggi maka dia dapat menahan beban kompresi serta berfungsi untuk mentransmisikan beberapa gaya ke annulus dan sebagai shock absorber. Nukleus pulposus tidak memiliki pembuluh darah dan saraf. - Annulus Fibrosus struktur ini lebih sensitif pada strain rotasi daripada beban kompresi, tension, dan shear karena tersusun oleh sekitar 90% serabut konsentrik jaringan collagen, serabutnya saling menyilang secara vertikal sekitar 30 derajat satu sama lainnya.
Orientasi serabutnya juga memberikan kekuatan tension ketika vertebra mengalami beban kompressi, twisting, atau pembengkokan sehingga membantu mengendalikan gerakan vertebra yang beragam.
Pembebanan pada setiap perubahan postur tubuh pasti akan dialami diskus intervetebralis. Tekanan intradiskal adalah tekanan yang timbul pada pembebanan diskus intervertebralis.
Perubahan postur tubuh berhubungan erat dengan tekanan intradiskal. Pada L4-L5 terjadi tekanan intradiskal pada lumbal karena L4-L5 menerima beban intradiskal yang terbesar pada regio lumbal.
Beban tulang belakang meningkat apabila diawali dari urutan posisi tubuh: tengkurap 144 N, lateral 240 N, berdiri tegak 800 N, dan tegak duduk 996N.
Tekanan dapat meningkat hingga mencapai 200 kp lebih jika mengangkat barang dalam posisi berdiri membungkuk dan duduk membungkuk.
Dalam posisi tubuh berdiri dan duduk, beban tulang belakang meningkat tidak hanya dengan membungkuk ke depan, tapi juga dengan membungkuk ke belakang. Beban tulang belakang sangat tergantung pada angulasi di segmen gerak.
Dikarenakan, gerakan tulang belakang dari fleksi ke ekstensi membuat posisi beban tulang belakang mengalami perubahan di kurva linear tulang belakang. Maka, terdapat hubungan antara beban tubuh serta posisi tubuh pada tulang belakang.
Facet Joint
Sendi facet dibentuk oleh processus articularis inferior dari vertebra atas dan processus articularis superior dari vertebra bawah. Setiap sendi facet mempunyai cavitas articular dan terbungkus oleh sebuah kapsul.
Gerakan gliding yang cukup kecil adalah gerakan yang terjadi pada sendi facet. Sekitar 80% kemampuan spine diberikan oleh sendi facet dan diskus untuk menahan gaya rotasi torsion dan shear, di mana ½-nya diberikan oleh sendi facet.
Sekitar 30% beban kompresi pada spine, terutama pada saat spine hiperekstensi ditopang juga oleh sendi facet. Pada sendi facet L5-S1 terjadi gaya kontak yang paling besari.
Apabila discus intervertebralis dalam keadaan baik, maka facet joint akan menyangga beban axial sekitar 20 % sampai dengan 25 %, tetapi ini dapat mencapai 70% apabila discus intervertebralis mengalami degenerasi. Facet joints juga menahan gerakan torsi sampai 40%.
Persendian antara segmen yang bergerak dari lumbal ke lima dan segmen pertama dari tulang sakral yang tidak bergerak adalah persendian antara facet joints tulang lumbal ke lima dengan tulang sakral pertama.
Lumbarisasi (lumbarization) sering pada beberapa kasus segmen S1 dapat bergerak (mobile) sehingga sering pada S1 dikatakan tulang lumbal menjadi enam segmen yang bergerak. Sakralisasi (sacralization) dapat diartikan hanya ada empat segmen tulang lumbal yang bergerak.
Sering pada kasus lain dapat juga tulang lumbal segmen ke lima bersatu dengan tulang sacrum atau illium. Keadaan abnormal di atas kadang-kadang disebut dengan transisional vertebra (transitional vertebra).
Nah itu dia bahasan dari anatomi dan fungsi regio vertebra lumbal pada kolumna vertebralis. Melalui bahasa diatas bisa diketahui mengenai anatomi dan fungsi dari tiap susunan regio tulang vertebra lumbal. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"