Fisiologi Testis Pria Beserta Fungsi Testis Pada Pria
Fisiologi Testis Pria Beserta Fungsi Testis Pada Pria |
Fisiologi Testis Pria Beserta Fungsi Testis Pada Pria
Testis memiliki fungsi ganda, yaitu untuk memproduksi hormon yaitu androgen, testosteron dan dihidrotestosteron, dan untuk memproduksi spermatozoa. Sekitar 80% dari massa testis terdiri dari tubulus seminiferus. Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatozoa dibentuk dari sel germinal primitif di sepanjang dinding tubulus seminiferus.
Di dalam tubulus seminiferus juga terdapat sel Sertoli yang memiliki fungsi membantu sel germinal dalam memelihara suasana agar sel tersebut dapat berkembang dan menjadi dewasa, mengirimkan sinyal untuk memulai spermatogenesis dan mempertahankan perkembangan spermatid, mengatur fungsi kelenjar pituitari sekaligus mengontrol spermatogenesis.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel Leydig yang memproduksi testosteron dan dihidrotestosteron keduanya adalah suatu hormon steroid yang berasal dari prekursor kolestrol. Hormon ini akan disekresikan ke dalam aliran darah terutama dalam bentuk terikat ke protein plasma menuju ketempat kerjanya. Sebagian dari testosteron yang baru dibentuk mengalir ke lumen tubulus seminiferus tempat hormon ini berperan penting dalam produksi sperma.
Efek Testosteron
Efek testosteron dapat dikelompokkan menjadi lima kategori yang diantaranya adalah :
- Efek sebelum lahir, untuk memaskulinisasi saluran reproduksi dan genetalia eksterna, serta mendorong turunnya testis ke dalam skrotum,
- Efek pada jaringan spesifik seks setelah lahir, untuk mendorong pertumbuhan dan pematangan sistem reproduksi saat masa pubertas serta proses spermatogenesis dan memelihara saluran reproduksi sepanjang masa dewasa,
- Efek terkait reproduksi lainya, untuk membentuk dorongan seks saat pubertas dan mengontrol sekresi hormon gonadotropin,
- Efek pada karakteristik seks sekunder, untuk memicu pertumbuhan rambut pria contohnya janggut serta menyebabkan suara lebih berat karena menebalnya lipatan pita suara dan mendorong pertumbuhan otot yang membentuk pola tubuh pria,
- Efek non-reproduktif, untuk efek anabolik protein, mendorong pertumbuhan tulang saat pubertas, menutup lempeng epifisis setelah diubah menjadi estrogen oleh aromatase dan memicu perilaku agresif.
Pada testis tubulus-tubulus seminiferus akan bergabung membentuk duktus yang lebih besar yang disebut tubulus rektus. Tubulus rektus akan membentuk rete testis yang akan berakhir membentuk duktus efferen. Di dalam tubulus - tubulus tersebut mengalir cairan seminalis yang mengandung sperma dari testis menuju ke epididimis.
Dari epididimis spermatozoa memasuki vas deferens lalu duktus ejakulatorius dan terakhir menuju ke urethra. Testis normal berada di dalam kantung yang disebut skrotum, berfungsi untuk melindungi testis dan menjaga agar suhu testis sekitar 1,5 – 2 ºC dibawah suhu tubuh.
Nah itu dia bahasan dari fisiologi testis pria beserta fungsi testis pada pria, melalui bahasan di atas bisa diketahui mengenai fisiologi dari testis dan fungsi dari testis pada pria. Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan di dalam artikel ini, mohon maaf bila terjadi kesalahan di dalam penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel ini."God Bless and Protect Us"